Sinetron Terbaru TPI “BEN 7” [share to facebook.com]
*
* 1
* 2
* 3
* 4
* 5
(49 votes)
ImageMulai 27 April 2009, pemirsa dapat menikmati sajian terbaru TPI bertajuk sinetron “Ben 7”. Sinetron produksi Rapi Films dan dapat disaksikan setiap Senin s.d. Jumat, pukul 18.00 WIB ini dibintangi oleh wajah-wajah yang tak asing lagi, di antaranya Pepi (Bang Pepi), Dolly Martin (Kyai Bustomi), Evan Kasogi (Nico), Cecep Reza (Reza), Riza Shahab (Tama), dll. Sinetron berdurasi 60 menit menceritakan tentang kehidupan di sebuah padepokan silat yang dihuni oleh anak-anak yang ingin menimba ilmu persilatan. Kisah-kisah tentang persahabatan juga konfllik-konflik nan seru yang terjadi di antara para tokohnya menjadi hal menarik yang rugi jika dilewatkan.
Tokoh utama “Ben 7” yang diperankan oleh bintang cilik pendatang baru, Firman, adalah seorang anak berusia 7 tahun yang tanpa sengaja mengetahui dirinya memiliki tujuh kekuatan maha dahsyat yang bersumber dari sebuah sabuk dan kitab suci. Dengan kekuatan yang dimilikinya, Ben melakukan perjalanan guna mencari kedua orangtua yang dulu membuang dirinya ke Padepokan Silat Merpati Putih. Apakah perjalanannya tersebut berhasil mempertemukannya dengan sang ayah dan ibu? Dan bagaimana Ben menggunakan anugerah 7 kekuatan dahsyatnya? Ikuti kisah serunya di Sinetron Asyik terbaru TPI “Ben 7”.
Kisahnya bermula dari sebuah padepokan yang bernama “Merpati Putih”. Suatu hari Padepokan Merpati Putih heboh…! Guru-guru besar Padepokan Merpati Putih yang sedang bertapa mau membuka rahasia ilmu sebuah kitab langka, yaitu “kitab tanpa huruf”, shock begitu melihat kitab tiba-tiba terbang ke atas dan terbuka sendiri. Dari kitab muncul satu hawa kekuatan yang sangat dahsyat. BAM! Sedetik kemudian hawa kekuatan berubah sosok menjadi seorang pendekar yang sangat sakti yang kemudian langsung menyerang guru-guru besar Padepokan Merpati Putih.
Akhirnya terjadi pertarungan sengit antara guru-guru besar padepokan dan pendekar sakti penjaga kitab. Tapi biarpun dikeroyok, ternyata pendekar sakti bukan tandingan guru-guru besar Padepokan Merpati Putih. Hanya dalam beberapa gebrakan, guru-guru besar Padepokan Merpati Putih semua dibuat keok dan roboh. Pendekar sakti lalu kembali masuk ke dalam kitab. Di saat bersamaan murid-murid padepokan yang mendengar suara teriakan guru-guru besar padepokan muncul. Semua terkesiap melihat guru-guru besar mereka yang terkenal sakti roboh bergelimpangan. Hening… Semua tercekat diam tak percaya… Di sudut ruangan tampak kitab sakti yang kembali berubah seperti kitab usang biasa, menyimpan rahasia “besar”nya.
Kehilangan guru-guru besar mereka, Padepokan Merpati Putih akhirnya berkabung besar. Ruangan bertapa dikunci dan dirubah fungsi menjadi gudang penyimpanan kitab-kitab sakti. Tapi kemudian muncul masalah baru. Di gudang sekarang sering terjadi kejadian-kejadian aneh. Ada bangku terbang, suara orang ketawa cekikikan, dsb. Tidak ada yang tahu kalau semua kejadian aneh tersebut sebenarnya berasal dari pendekar sakti yang tinggal di dalam kitab sakti tanpa huruf. Murid-murid padepokan terlanjur ketakutan dan menganggap gudang penyimpanan kitab sekarang “angker” dan berhantu. Tidak ada satupun yang berani datang ke gudang sendirian apalagi malam hari.
Cerita kemudian beralih ke Ben (7 tahun, nama panjangnya Benyamin), salah satu murid Padepokan Merpati Putih yang paling kecil tapi sekaligus juga paling nakal, jahil, dan suka mengerjai murid-murid Padepokan Merpati Putih yang lainnya. Ada tiga orang murid padepokan yang paling sering dikerjain sama Ben yakini Siti, Chaplin dan Capung (masing-masing 9-10 tahun). Alasannya ketiga anak ini suka meledek dan meremehkan Ben, menganggap diri mereka “sok senior”, mentang-mentang Ben paling kecil di antara mereka.
Suatu hari Ben yang kembali mengerjai Siti, Chaplin dan Capung tertangkap basah oleh Kyai Bustomi, guru besar padepokan. Kyai Bustomi lalu menghukum Ben, menyuruhnya untuk membersihkan gudang tempat penyimpanan kitab-kitab sakti yang terkenal angker. Ben kontan ketakutan. Sebaliknya Siti, Chaplin dan Capung kegirangan. Diam-diam mereka menyimpan rencana mau menakut-nakuti Ben di gudang angker untuk balas dendam mereka…
Usaha Siti, Chaplin dan Capung berhasil. Ben sampai terkencing-kencing ketakutan di dalam gudang karena ulah terror Siti, Chaplin dan Capung. Tapi ternyata, justru dari sinilah Ben kemudian mengalami satu peristiwa yang sangat penting dalam hidupnya.
Di gudang Ben secara tidak sengaja kemudian menemukan kitab tanpa huruf. Dari dalam kitab kemudian muncul pendekar sakti yang dulu mengalahkan guru-guru besar Padepokan Merpati Putih sambil tertawa-tawa geli melihat tingkah Ben. Ben yang awalnya mengira kalau si pendekar sakti tersebut adalah hantu, makin terkencing-kencing ketakutan. Tapi si pendekar sakti lalu memperkenalkan dirinya, bilang kalau ia bukan hantu jahat, dan ia muncul cuma karena ingin jadi sahabat Ben.